Pernahkah kamu mendengar tentang halusinasi dan delusi? Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, padahal sebenarnya memiliki perbedaan yang mendasar. Memahami perbedaan ini penting untuk membantu kita memahami kondisi mental tertentu dan cara menanganinya.
Halusinasi adalah persepsi indera yang salah, di mana seseorang merasakan, melihat, mendengar, mencium, atau mengecap sesuatu yang tidak ada di dunia nyata. Hal ini bisa berupa suara-suara yang berbicara, bayangan yang bergerak, bau yang tidak sedap, rasa makanan yang aneh, atau sensasi sentuhan yang tidak nyata.
Delusi, di sisi lain, adalah keyakinan salah yang dipegang teguh oleh seseorang, meskipun keyakinan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. Orang dengan delusi yakin bahwa keyakinannya benar, meskipun orang lain berusaha meyakinkannya sebaliknya. Delusi bisa berupa keyakinan bahwa mereka diintai, dikendalikan, atau memiliki kekuatan super.
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara halusinasi dan delusi:
Penting untuk dicatat bahwa halusinasi dan delusi dapat terjadi bersamaan. Hal ini sering terjadi pada orang dengan gangguan mental tertentu, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, dan demensia.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami halusinasi atau delusi, penting untuk mencari bantuan profesional. Psikiater dan psikolog dapat membantu mendiagnosis kondisi yang mendasarinya dan memberikan pengobatan yang tepat.
Source:
Herndon, J. (2021). Understanding the Difference Between Hallucinations vs. Delusions. [Online]. Diakses dari https://www.healthline.com/health/mental-health/hallucinations-vs-delusions
Perrotta, G. (2019). Delusions, Paranoia, Hallucinations: Definitions, Differences, Clinical Contexts and Therapeutic Approaches. Cientific Journal of Neurology, 1(4), hlm.22-28.
0 comments